Sukabumi_Perjuangan Melawan JuaKisah tragis melanda kawasan Parungkuda saat sekeping berita menghantarkan kabar tentang kebakaran yang melanda pabrik penggesekan kayu milik Bapak Wahid, warga setempat.
Pada Jumat malam, tanggal 16 Mei 2024, keadaan terlihat tenang di Rt. 44/19, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi. Namun, dalam detik-detik tersembunyi, api mengamuk dalam mesin open pabrik kayu tersebut.Kronologi kejadian menggambarkan momen tegang yang terjadi. Pukul 19.15 WIB, para pekerja yang sedang berupaya memaksimalkan produksi kayu, memasukkan kayu ke dalam mesin open.
Namun, ketika waktu telah tiba untuk menyongsong shalat maghrib, kayu yang tertinggal dalam mesin membawa malapetaka. Suara gemuruh mulai mengisi udara, menarik perhatian seorang warga yang melintas pada pukul 19.30 WIB.
Dan disanalah kejadian tragis mulai terkuak.Mesin open yang semula menjadi jantung operasional pabrik, kini menjadi saksi bisu dari kobaran api yang memeluk kayu-kayu tersebut. Kepedihan melanda Bapak Wahid, pemilik pabrik, ketika ia menyaksikan kebakaran merajalela. Segera, laporan diteruskan kepada petugas pemadam kebakaran yang dengan cepat meluncur menuju lokasi kejadian.Perjuangan melawan jua tak berlangsung singkat. Api menunjukkan ketangguhannya, menelan apa pun yang menjadi korban.
Baca juga:
Kolaborasi Polisi bersama TNI dan Warga Berh
|
Namun, dengan keberanian dan ketangguhan, pihak pemadam kebakaran berhasil memadamkan api pada pukul 08.45 WIB. Meski demikian, kerugian material mencapai angka yang signifikan, diperkirakan mencapai 5 juta rupiah.
Beruntung, dalam kejadian ini, nyawa tidak menjadi taruhannya. Korban jiwa nihil, namun luka ekonomi dirasakan.Saat ini, ketenangan kembali menyapa Parungkuda. Namun, cerita tentang perjuangan melawan kebakaran ini akan terus menggema dalam ingatan, mengingatkan akan pentingnya kesigapan dan kerjasama dalam menghadapi bencana.Berita ini disampaikan dengan penuh harap, semoga menjadi cambuk untuk kewaspadaan lebih lanjut. Semoga kita semua selalu dilindungi dari malapetaka serupa.